Pengetahuan dan Keyakinan



Dalam buku Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis karya A. Sonny Keraf dan Mikhael Dua ini, hal pertama yang saya dapatkan adalah arti dari pengetahuan dan keyakinan itu sendiri. Pengetahuan adalah suatu hal yang diklaim memang benar adanya dan memiliki bukti nyata, fakta yang relevan, dan memiliki proposisi. Pengetahuan tidak bisa diklaim jika pengetahuan itu hanya menggunakan logika tanpa ada fakta dan objek yang bisa ditunjukkan. Dan pengetahuan itu mengungkapkan kebenaran yang ada. Jika bulat ya bulat bukan berarti bulat adalah persegi. Sedangkan keyakinan berbeda dengan pengetahuan. Tetapi seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pengetahuan ini hanya bersifat sementara, karena pengetahuan semakin lama semakin berkembang dan pengetahuan itu bisa berubah. Jika pengetahuan harus menyertakan bukti yang benar, keyakinan adalah suatu yang dipercaya tanpa harus menyertakan bukti nyata yang ada. Contohnya adalah saya akan menjadi Menkominfo, ini hanya sebuah keyakinan tanpa adanya bukti yang nyata dan relevan. Meskipun keduanya sangat bertolak belakang dan terlihat berbeda, tetapi pengetahuan dan keyakinan memiliki hubungan yang sangat erat antara keduanya. Hubungan ini bisa kita dapat bahwa pengetahuan itu ada karna keyakinan mengenai pengetahuan itu sendiri. Contohnya yang ada adalah jika saya tahu bahwa Anda baik, saya yakin bahwa Anda baik. Tetapi tidak berlaku untuk sebaliknya karena jika saya yakin Anda baik, belum tentu saya tahu Anda baik karena belum tentu sesuai dengan bukti yang ada. Contoh lainnya, jika saya tahu nilai saya baik, saya yakin nilai saya baik. Tetapi jika saya yakin nilai saya baik, belum tentu nilai saya baik juga karena belum ada faktanya.
Didalam buku ini, terdapat tiga macam pengetahuan menurut polanya yang dimana dijabarkan lagi menjadi empat macam.
1.      Tahu bahwa. Pengetahuan ini diambil berdasarkan informasi yang didapat. Pengetahuan yang seperti ini bisa disebut orang yang teoritis, yang artinya pengetahuan ini diambil dari info dan hanya berdasarkan teorinya saja. Menurut saya pengetahuan ini masih kurang dalam karena pengetahuan ini tidak dicari sendiri berdasar alurnya hanya berdasarkan teori akhirnya saja. Biasanya orang yang seperti ini memiliki informasi yang sangat banyak dan menganggap bahwa pengetahuan yang dia miliki banyak dan tidak semua orang mengetahuinya.
2.      Tahu bagaimana. Pengetahuan ini bisa disebut pengetahuan praktis karena memang pengetahuan ini bedasarkan pengetahuan tentang praktek atau bagaimana cara (know-how). Biasanya teknik dan komputer menggunakan pengetahuan. Meskipun dalam pengetahuan ini lebih menjurus ke praktek, tetapi tidak meninggalkan teori walaupun tidak sebanyak prakteknya.
3.      Tahu akan/mengenai. Dalam pengetahuan ini lebih mengarah kepada suatu yang spesifik tentang suatu subjek mengenal dan paham sekali dengan objeknya. Biasanya ini berdasarkan dari pengalaman yang didapatkan. Pengalaman itu yang membuat subjek mengenal lebih dalam tentang objeknya sehingga subjeknya memberikan pengetahuan yang mengandung kebenaran dan objektivitasnya tinggi. Tetapi walaupun objektivitas tinggi, subjek juga memberikan pengetahuan tentang objek yang tidak diketahui objek sehingga menjurus kepada subjektivitas juga.
4.      Tahu mengapa. Ini tidak jauh berbeda dengan “tahu bahwa”, tetapi perbedaannya adalah tahu mengapa ini tidak hanya sekedar teoritis, tetapi mencari tahu penjelasan dari informasi itu sendiri. Pengetahuan saat ini tidak hanya sekedari informasi yang kita dapat, tetapi juga harus kita telusuri lebih dalam mengapa teori ini bisa ada sehingga bisa lebih menguatkan fakta fakta yang ada dalam informasi tersebut.
Terdapat berbagai macam pengetahuan, walaupun berbeda ternyata pengetahuan ini memiliki hubungan yang saling berkaitan.
1.      Hubungan “tahu bahwa-tahu bagaimana”. Setiap pengetahuan tentunya diawali dengan “tahu bahwa” karena dengan kita mengawali dengan teori yang ada. “tahu bagaimana” bisa diterapkan jika “tahu bahwa” ini ada. Tetapi “tahu bahwa” juga tidak lengkap jika hanya sekedar teori dan tidak diterapkan. Maka “tahu bagaimana” menerapkan dari teori yang ada dari “tahu bahwa”
2.      Hubungan “tahu bahwa-tahu akan”. Dalam “tahu bahwa” kita hanya mendapatkan informasinya saja, sedangkan dalam “tahu akan” kita bisa langsung mengalaminya sendiri. Sehingga untuk kita bisa mendapatkan “pengetahuan bahwa” itu, lebih terasa jika kita merasakannya sendiri dengan “pengetahuan akan”. Biasanya orang ilmu sosial sangat memakai ini agar kita bisa menerapkan teori yang kita tahu dengan mengalaminya sendiri.
3.      Hubungan “tahu bagaimana-tahu akan”. Dengan kita mengalami sendiri suatu peristiwa, maka kita akan tahu bagaimana kita bertindak selanjutnya secara cepat dan tepat. Seorang pedagang tahu bagaimana cara menghadapi seorang pelanggan.
4.      Hubungan “tahu mengapa” dengan ketiganya. “tahu akan” kita dapatkan secara pengalaman secara pribadi sehingga kita bisa mendapatkan informasi dan “tahu bahwa” akan hal itu dan kita mencari dan menggali lebih dalam informasi tersebut dengan “tahu mengapa”. Setelah kita mengetahuinya, kita “tahu bagaimana” cara menerapkannya.
Dan poin yang terakhir adalah skeptisisme. Skeptisisme bisa diartikan sebuah ketidakyakinan akan pengetahuan karena ketidakmampuan manusia. Orang yang memiliki pola piker seperti ini bisa ada karena berbagai alasan. Ketidakpastian informasi yang didapat adalah salah satu alasan mengapa skeptisisme ini ada. Bagi mereka ini suatu kemustahilan untuk bisa mendapatkan pengetahuan itu. Kita bisa mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tetapi apakah informasi tersebut akurat dan pasti benar. Sikap skeptisisme ini terkadang menghambat kita untuk maju. Tetapi skeptisisme memiliki dampak yang positif juga. Dengan adanya pola pikir seperti ini, kita semakin menggali lebih dalam informasi yang kita dapatkan apakah benar atau salah, baik atau buruk dan lain sebagainya sehingga menjadi acuan kita untuk tidak berpatok pada informasi yang didapat tetapi bisa dibuktikan.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Seleksi Magang Bakti BCA - Customer Service Pembukaan Rekening Online

Sushi Goreng Enak di Ichiban Sushi

Breakfast Mc Donald - Big Breakfast